TERBITKAN BUKUMU DI PUSTAKA KATA

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go.

TERBITKAN BUKUMU DI PUSTAKA KATA

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go.

TERBITKAN BUKUMU DI PUSTAKA KATA

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go.

TERBITKAN BUKUMU DI PUSTAKA KATA

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go.

TERBITKAN BUKUMU DI PUSTAKA KATA

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go.

Kamis, 28 Juli 2016

Penerbit Pustaka Kata Perbaikan Sistem

jadwal grup RUANG PUSTAKA
Hallo Sobat Pustaka semua :) hanya ingin memberi info nih kalau Penerbit Pustaka Kaata sedang perbaikan sistem. Sistem apa sih kak? Ya, sistem semua, mulai dari paket penerbitan, harga cetak untuk umum maupun untuk penulis PK sendiri, jadwal/kegiatan dalam grup facebook. Udah tahu kan nama grupnya? Yup, RUANG PUSTAKA! Dalam grup tersebut Penerbit Pustaka Kata mengadakan kegiatan setiap harinya. Kegiatan tersebut meliputi ruang-ruang:

Kalimat Efektif dan Tidak Efektif





Sebelum membahas apa itu kalimat efektif, ada baiknya jika kita membahas pengertian dari kalimat itu sendiri.

Pengertian kalimat (menurut KBBI—versi rumit):

Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Dari segi linguistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494).

Jumat, 01 Juli 2016

NIKMATNYA PEDULI DAN BERBAGI (PEMENANG #RUANG_KUIS RAMADHAN)


NIKMATNYA PEDULI DAN BERBAGI
Oleh: Aleyanda


Kamis sore yang cerah mendadak kelabu, langit bagai mau runtuh begitu Imro mendapat kabar via handphone.

“Maaf! Saya sebagai ketua yayasan tidak mengizinkan kegiatan santunan dan berbuka puasa bersama anak yatim dan dhuafa!” seru Pak Setiawan kepada Imron dengan nada tinggi.


“Hari gini gak ada yang gratisan!” terangnya. Ia meminta uang tiga ratus ribuan agar dapat memakai sekolahnya. 


‘Astaghfirullah ...!’ gumam Imron. Sebagai ketua Penaggungjawab ia sedih. Imron dan teman-teman panitia sudah mempersiapkan acara ini dengan matang. undangannya sudah tersebar. Acara dan tempat sudah tak bisa dirubah lagi. Hanya sekolah ini yang letaknya strategis untuk kegitan tersebut.


'Barang siapa yang menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongnya.'


'Bismillah ... aku harus bisa! Saatnya menolong para anak yatim dan dhuafa,' semangat Imron. Ini hanya masalah komunikasi. Memang pada saat mengantar surat izin tempat kepada Pak Setiawan selaku Ketua Yayasan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Abrar di rumahnya, yang bersangkutan sedang pergi. Jadi suratnya dititipkan ke asisten rumah tangga. Harapan Imron semoga lancar. Namun ternyata ada penolakan.


Jumat pagi Imron bersama Hilman bersilaturahim menemui Pak Setiawan. Untuk membeberkan maksud dan tujuan acara yang mulia ini. Akhirnya kata setuju dari Pak Setiawan keluar juga. Namun dengan catatan panitia harus menjaga ketertiban dan kebersihan sekolah.Sedekah itu bisa berupa tenaga, waktu dan pikiran. Kerja cerdas, keras, ikhlas dan tuntas teman-teman remaja masjid se-Kelurahan Karet Tengsin membuahkan hasil. Semua berlomba mencari dermawan, sponsor dan sumbangan. 


Acara santunan dan berbuka puasa bersama 100 anak yatim dan dhuafa se-Kelurahan sukses digelar pada hari Sabtu di SDIT Al-Abrar. Diisi dengan kegiatan perlombaan cerdas cermat, baca hafalan Al-Quran, baca puisi serta ceramah oleh KH. Mustofa Idrus selaku tokoh masyarakat dan pengurus Yayasan.


Muka-muka ceria terlihat di wajah anak-anak yatim saat menikmati menu berbuka puasa yang menggoda selera. Senyum mereka bertambah lebar ketika menerima amplop dan paket sembako. 'Ramadhan penuh berkah.' Mata Imron berkaca-kaca saat mengusap kepala anak-anak yatim. 'Ya Allah terimalah amal dan ibadah kami semua.'


“Dik, doakan kakak serta para dermawan agar berkah rezekinya ya,” kata Imron sambil menyeka air mata dan memeluk anak yang hafidz Al-Quran.



***
Setelah salat Isya Imron tertidur. Di keheningan malam Imron menangis dalam tidurnya. Ia tak kuasa menerima hadiah berupa sarung emas dari Allah Swt. Sarung khusus digunakan dalam surga. 


'Ya Allah ... Barang siapa yang menolong anak yatim kelak ia di surga bersama Rasulullah Saw. Karena Rasulullah adalah Bapak anak yatim.' Air mata Imron membanjiri bantal. Imron teringat Pak Setiawan dan panitia agar mendapatkan mimpi yang sama. Imron lalu salat Qiyamul lail dan menghidupkan malam penuh berkah sampai sahur dan fajar menjelang.


‘Ya Allah ... Subhanallah ... wal hamdulillah ... wala ilaha ilallah ....' Imron membasahi lidah dengan dzikir dan membaca Al-Quran. Setiap habis ramadhan Imron rindu lagi ramadhan dan cemas kalau tak sampai umurnya di tahun depan. 


Cianjur, 25 Juni 2016



Biodata Penulis:ALE YANDA (pena) adalah penulis serabutan dan kambuhan. Alamat di Cipanas, Cianjur. Cerpen antalogi dan puisinya sudah bertebaran. Suka menulis dengan sistim ‘Tubruk’ ala Putu Wijaya. Ikuti event apa saja untuk melatih ketajaman pena dan pikiran. pokoknya tubruk. Salam Semangat! Faccebook: Ale Yanda. alamat Email: aleyanda777@gmail.com

39. FRAGMEN PEMIKIRAN MAHASISWA

Telah terbit!
FRAGMEN
PEMIKIRAN MAHASISWA
Sehimpun gagasan solutif menuju Indonesia Emas

Kumpulan Esai Kontributor Terpilih dalam Lomba Esai Nasional 2016 ¾  UKPM Award





Febrian Eka S, dkk.

FRAGMEN
PEMIKIRAN MAHASISWA
Sehimpun Gagasan Solutif Menuju Indonesia Emas
Cetakan I, Juni 2016
Tebal: Ix + 198 hlm
Penulis:  Febrian Eka S., dkk.
Editor: Candra Irawan
Tata Letak: Devi Jan
Ukuran: 13 cm x 19 cm
Desain Sampul: Moh. Hendri Aulla

Diterbitkan oleh:

PENERBIT PUSTAKA KATA
Jalan Rambutan No.19 Mojoagung – Jombang
E-mail: pustakakata@gmail.com

Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang  memperbanyak sebagian
Atau seluruh isi buku tanpa seizin penerbit.

ISBN: 978-602-6235-67-1

Harga: 40.000,- (belum termasuk ongkos kirim)
--------------------------------


Kata Pengantar Ketua Dewan Juri
Buku dengan judul ‘Fragmen Pemikiran Mahasiswa’ ini merupakan kumpulan esai kontributor terpilih dalam lomba Esai Nasional 2016. Kesan yang saya dapatkan saat membaca esai-esai yang ada dalam buku ini adalah terasa sedang menjelajahi cakrawala pemikiran para maha-siswa di Indonesia dalam menjawab kegelisaan Bangsa ini. Ada empat tema yang diangkat oleh para penulis esai yakni: Budaya Literasi Sebagai Cendela Menuju Perubahan Generasi Bangsa, Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menghadapi MEA, Kearifan Lokal Sebagai Solusi Degradasi Moral dalam Pendidikan, Teknologi Alternatif Sebagai Investasi Anak Bangsa. Kesemua tema-tema itu tercover dalam tema besar yakni ‘The Agent of Change’.
Buku ini merupakan miniatur kecil dari kumpulan gagasan solutif yang masih berserakan dalam menjawab persolan Bangsa yang saat ini cukup pelik. Dengan ketajaman hati dan kecerdasan berfikir, para mahasiswa yang notabennya sebagai agen perubahan (agent of change) sedang menterjemahkan perannya dalam fragmen-fragmen pemikiran yang cukup brilian dan segar. Hal ini berarti sinyal kepekaan mahasiswa masih cukup kuat dalam merespon persoalan Bangsa saat ini. Saya membayangkan kalau ide-ide yang berserakan itu berkumpul menjadi satu akan menjadi tambahan kekuatan dan literature dalam meneropong persoalan yang terjadi di Indonesia saat ini.
Para penulis yang ada dalam buku ini, semoga menjadi embrio munculnya tokoh-tokoh Indonesia dikemudian hari yang tetap menjaga keseimbangan antara di Bangsa ini. Tulisan-tulisan yang mereka hasilkan, secara nalar tentunya  tidak akan lepas dari budaya budaya literasi yang ditempatkan sebagai gaya hidupnya. Penempatan budaya literasi hakikatnya adalah sebuah keharusan, karena ini sebagai pertanda masa pra-sejarah peradaban manusia yang diakhiri ketika manusia pertama kali mengenal tulisan.
Ide atau gagasan yang ada dalam konsep alam pikiran akan cepat hilang manakala tidak segera didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Saya sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh UKM Penalaran STKIP PGRI Jombang, untuk mendokumentasikan gagasan-gagasan brilian para mahasiswa Indonesia yang berserakan dalam bentuk buku. Hal ini karena ‘Verba valent, Scripta Manen’ (kata-kata lisan terbang hilang, sementara tulisan tetap permanen). Semoga gerakan-gerakan kecil semacam ini akan mampu menciptakan atmosfer baru dikalangan mahasiswa untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.  Selamat Membaca!
Jombang, 09 Juni 2016

Aang Fatihul Islam
Esais Jombang